Khanduri Apam di Perantauan

Bulan Ra’jab juga dikenal dengan Buleun Apam dalam Almanak Aceh. Pada bulan ke tujuh kalender Aceh ini, masyarakat Aceh melakukan tradisi khusus yaitu Khanduri Apam sehingga bulan ini disebut dengan Buleun Apam. Apam sendiri adalah makanan sejenis serabi yang terbuat dari tepung beras dan santan kelapa.
Apam. Foto by : Ridha
 
Biasanya setiap Buleun Apam tiba, saya berada di kampung (Tangse). Tentunya kue yang terbuat dari campuran santan dan tepung beras itu pasti akan singgah di mulut.
Walaupun di rumah tidak diadakan kenduri, tetangga-tetangga yang membuat hajatan pada bulan ini pasti akan membagikannya ke rumah saya. Tetapi bulan ini saya tidak pulang kampung dan itu alamat saya tak akan mencicipi Apam. Padahal ingin sekali rasanya makan Apam. Apam yang dijual di Banda Aceh tidak selezat apam yang dibuat oleh ibu-ibu di kampung. Mungkin ini karena proses pembuatannya yang lebih modern dengan penambahan bahan-bahan tertentu sehingga cita rasanya pun berbeda dengan yang diolah secara tradisional.

Ibarat gayung bersambut, keinginan saya untuk mencicipi Apam pun tercapai. Hari itu, seorang teman mengajak saya ke rumahnya.

“Mak lon ban trok dari gampong, Za. Geu jak tot apam keunoe.” (Mak saya baru tiba dari kampung, Za. Mau masak apam)

Tanpa ba bi bu, langsung saja saya mengiyakan ajaknnya.

Di depan rumah sang teman, saya melihat ibunya sedang melakukan atraksi memasak apam. Tepung beras dan santan dicampur menjadi satu dalam sebuah periuk. Lalu direndam selama tiga jam. Setelah itu adonan diaduk kembali dengan menambahkan santan hingga menjadi cair. Adonan cair tersebut dituangkan ke dalam neuleuek berupa cuprok tanoh (pinggan tanah) dengan sendok besar/irus. Menariknya, apam ini dimasak bukan dengan menggunakan kompor atau kayu bakar melainkan dengan on ‘ue tho (daun kelapa kering).

“Rasanya akan beda kalau dimasak dengan kayu atau kompor,” jelas ibu temanku itu.

Sebuah apam dengan permukaan berlubang pun selesai dimasak. Mamaku pernah berujar kalau apam yang bagus adalah apam yang atasnya berlubang-lubang dan bawahnya tidak hitam dan rata.

Kuah tuhe, masakan santan yang dicampur dengan pisang raja dan nangka juga telah selesai dibuat. Itu artinya apam siap dimakan dengan mencampurkannya dengan kuah tuhe.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment